Tuesday, December 7, 2010

Who I Am

Nick Jonas and The Administrassion - Who I Am

I want someone to love me
for who I am
I want someone to need me
Is that so bad?
I wanna break all the madness
But it's all I have
I want someone to love me
For who I am
Nothing makes sense, nothing makes sense anymore
Nothing is right, nothing is right when you're gone
I'm loosing my breath, I'm loosing my right to be wrong
I'm frightened to death, I'm frightened that I won't be strong
Hey!
I'm shaking it off, I'm shaking off all of the pain.
Breaking my heart, breaking my heart once again
I want someone to love me
For who I am
I want someone to need me
Is that so bad?
I wanna break all the madness
But it's all I have
I want someone to love me
For who I am
Yeah, who I am

‘Who I Am’. Dilihat judulnya, dibandingkan dengan ‘Ordinary People’, tidakkah kau berpikir kenapa aku tidak menaruhnya di bab pertama. ‘Who I Am’, jelas lebih baik menjadi pembuka karena menerangkan tentang siapa dirimu, itu perkenalan yang baik kan. Tapi jika kita taruh ‘Who I Am’ pertama, ‘Siapa Aku’ nanti akan berkaitan dengan ‘Orang Biasa’ dan tidak bisa kita explore lebih jauh.
Sudah melihat music videonya ‘Who I Am’? Disitu ada banyak orang, yang menunjukkan kepribadian mereka-yang ternyata jauh dengan siapa mereka kelihatannya diluar. Ada seorang wanita dengan seragam tentara membawa papan bertuliskan “Who I am?-Mother.”, atau seorang laki-laki dengan pakaian nyentrik, yang kakinya hanya satu membawa papan bertuliskan “Who I am?-Artist.”, atau Nick Jonas, yang membawa papan bertuliskan “Who I am?-Diabetic.”
Mari sekarang kita berkaca dan menerawang, apakah dirimu sudah sejalan dengan siapa dirimu. Ha, mungkin kau berpikir. Apakah aku, dan siapa diriku. Bukankah itu sama saja? Hehehei, tidak sama. Tidak sama.
Siapa kamu sekarang atau berasal dari mana kamu, nggak akan mempengaruhi akan apa jadinya kamu nanti. Lupakan teori yang bilang kalau buah nggak akan jatuh dari pohonnya. Yang penting adalah, apa yang kamu lakukan sekarang, untuk nanti. Nggak akan ada yang bisa menhalangi kamu untuk berpikir, berjalan, berbuat, kepada menuju kebaikan.
Who are you?
Kalo Edwin Law pernah bilang, “Siapa kamu, bukan dilihat dari seberapa besar otot kamu, sebagus apa pakaian kamu, atau seberapa banyak uang yang kamu punya. Tapi dari bagaimana kamu mempergunakan sebaik apa potensi dalam diri yang kamu punya serta menunjukkan kebaikan dan ketulusan hati.” Nah, itulah kamu seharusnya. Dan dari ‘barang-barang’ positif yang kamu punya itulah orang akan melihat kamu dengan pikiran sehat. Jika ada hal jelek di diri kamu (semoga tidak), orang pasti akan melihatnya dengan pikiran yang jelek juga, atau orang juga ‘jelek’. Karena orang yang ‘tidak jelek’ pasti akan meng-ignore hal-hal yang jelek dari pikiran mereka yang ‘tidak jelek’. (Apa sih ini jadi ngomong jelek jelek mulu.)
Siapa kamu?
Mau jadi apa kamu?
Dan...Sudahkah kamu memikirkan tentang itu? Seperti apakah kamu menganggap diri kamu sendiri? Semoga saja jawabannya positif ya. Orang juga banyak yang bilang kan, apa yang akan terjadi, tergantung dengan apa yang kamu pikirkan sebelumnya. Jika kamu merasa tidak seperti itu. Cobalah berpkikir positif meskipun peluang terjadinya hanya 1:1000! Dan nyalakan terus semangatmu. Jangan pernah padam meski apapun yang terjadi. Jangan lupa berdoa. Dan berusaha keras. Jangan percaya pada keberuntungan, kecuali jika kamu bisa membuat ‘keuntungan’ sebanyak-banyaknya.
Oke oke, kita sudah melenceng jauh dari konsep ‘Who I Am’.
Seperti apa kamu menganggap dirimu sendiri?
“Ah, I’m loser.” “I’m a superstar.” “I’m just ordinary”.
Ya...Apapun kamu. Terutama untuk yang memilih jawaban ‘loser’, Jangan takut. Jangan minder. Coba lihat, di film-film (terutama film-film anak), yang tokoh utamanya adalah seorang yang dianggap pecundang. Ya, pecundang dalam semua arti yang ada dipikiranmu sekarang-pasti pada akhir film, si pecundang pasti tak akan jadi pecundang lagi. Karena memang seperti itulah takdirnya, percayalah, TAK AKAN ADA yang selamanya menjadi pecundang.
Untuk yang memilih ‘ordinary’, once again, try to be extraordinary.
Inilah, membentuk kepribadian.
Tak akan ada kan orang yang ingin menjadi buruk. Tidak susah kok menjadi baik.

Here's the way :
1. Kembangkan potensi dirimu. Apapun itu. Setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Ya, ini memang kata-kata pasaran. Jangan jadikan kekurangan sebagai penghambatmu. Namun jadikan kelebihan sebagai penolongmu. Jika kau merasa belum punya kelebihan (bukan kelebihan berat badan ya.jayus!)-suatu saat, pasti kau akan menemukannya. Atau jalan instannya, tekunilah hobimu. Kemungkinan besar kau akan menemukannya dari situ.
2. Positive thinking. Oh, ini lebih pasaran lagi. Tapi ya, memang itulah caranya. Semua akan terjadi sesuai dengan apa yang kau pikirkan. Jadi berpikirlah positif, jika kau memang mengharapkan jasil yang positif juga. Sekalipun hasilnya kurang baik, pikiran positif itu akan mengurangi beban dan satu rasa sakitmu. Berpikir positif bukan berarti terlalu percaya diri. Semua juga bilang, nanti akan sakit jatuhnya.
3. Belajar menerima. Jika kau punya orang tua, teman, pacar, atau bahkan duniamu-yang tidak bisa memberimu kebahagiaan. Cobalah menerimanya. Jangan menuntut. Jika kau bisa menerima segala sesuatu dengan besar hati. Maka suatu saat kau memiliki kekurangan atau melakukan kesalahan, yang lain juga akan menerimamu dengan baik.
That’s it! Berjuanglah. Semangat dan dukungan yang kau butuhkan untuk menjadi seseorang yang lebih, lebih, dan lebih baik lagi. Good luck.

Who I Am?
Just me.
Who you are?
Just you.

No comments:

Post a Comment

Top Menu