Hmm, well, ternyata kebijakan pemerintah untuk SNMPTN Undangan tahun ini adalah yang SMA jurusan IPA boleh mendaftar di fakultas jurusan IPA maupun IPS, tapi tidak sebaliknya. (Sebel banget ya). Agak geram juga, meskipun anak IPS ngapain coba ngambil kuliah IPA? Fakultas IPA yang favorit cuma sedikit banget, seperti fakultas kedokteran, teknik, farmasi, statistika, kalah sama IPS dong, ada berbagai sastra, psikologi, ekonomi, akutansi, manajemen, komunikasi, dan sosial politik. Coba aja browse di web terus itung, fakultas IPS itu lebih banyak daripada IPA.
Meskipun kesel karena pemerintah ternyata membuka kesempatan buat anak-anak IPA yang mau membuang waktu sekolah mereka 2 tahun belajar IPA dengan percuma, kita anak-anak IPS cuma bisa berbangga hati karena ternyata fakultas IPS begitu favorit dan dibutuhkan. #sombong.
Meskipun bete juga karena pada kenyataannya saingan kita untuk memperbutkan bangku PTN dari jalur undangan, bertambah. -,-
Kalo denger kata IPC aja udah males banget deh, karena itu adalah jurusannya orang-orang nggak konsisten antara pilihannya waktu SMA dan kuliah, emang sih dia ini yang rugi karena dia sekolah 2 tahun IPA itu percuma. (Nggak pake sewot ya, emang bener kan)
Meskipun nggak dilarang, tapi kan alangkah lebih baik kalo lo mau kuliah IPS, SMAnya IPS juga, karena supaya nanti nggak kaget waktu kuliahnya, dan punya persiapan lebih dari awal.
Tapi yang paling baik adalah, sebelom milih baik jurusan SMA maupun kuliah, di telusuri dan dijelajahi dengan baik tuh segala sesuatu yang berhubungan dengan apa yang mau dipilih, kayak; apa aja yang dipelajarin, gimana suasana kelasnya, susah apa enggak kalo ada tugas, dan apakah besar kemungkinan kita untuk lulus saat ujian/skripsi nanti, dan kalo udah tau, please! Jangan maksa! Kenali kemampuan otakmu sebaaaaik mungkin, kalo kira-kira nggak mampu, jangan dipaksa, karena akan membawa malapetaka nantinya. Untuk yang otaknya lemah di ilmu eksakta, jangan paksain masuk IPA, daripada setiap ujian remed, ya nggak? Tapi jangan salah, nggak semua orang bisa masuk IPS, contohnya ada adek kelas gue yang jago banget matematika, logikanya bagus, dan pinter ngitung, kalo ketemu pelajaran macam bahasa atau sosial, kelabakan dia. Jadi pilih baik-baik ya.
Promote nih, kalo SMA IPS, itu asik banget, karena santai dan nggak di tuntut keras, bukan berarti lo bisa males, terus antara pelajaran satu dengan yang lain itu banyak yang berkaitan, jadi lo belajar satu materi bisa berguna untuk beberapa pelajaran, dan kalo IPS, lo bisa belajar secara nyata, lo presentasi dan debat yang pastinya akan seru banget, karena anak-anak IPS yang qualified itu pinter ngomong dan berwawasan luas, lo bikin makalah terus yang akan berguna buat skripsi kalo kuliah nanti, dan akhir kelas 2 itu ada yang namanya penelitian sosial, lo akan study tour terjun langsung ke masyarakat untuk wawancara, cari informasi dll untuk bikin karya tulis waktu kelas 3 nanti. Dan kalo ulangan, lo ga akan sepusing anak IPA yang berkutat dengan rumus dan angka. Dan kalo lo kuliah IPS, better not pengen kuliah IPA, karena berarti SMA lo bakalan useless juga kayak anak-anak IPC.
Dan buat orang tua, jangan sekali-sekali memaksakan anak buat sekolah jurusan yang dipengen, tolong di garis bawahi: orang tua memang INGIN yang terbaik buat anak, tapi belom tentu mereka TAU yang terbaik buat anak. Dimohon pengertian dan toleransinya, anak memang harus mematuhi orang tua, tapi anak juga punya hak untuk menentukan jalan mana yang akan mereka tempuh untuk masa depannya nanti, karena anak yang ngejalanin, bukan orang tua. Orang tua memang sudah dewasa dan mungkin sudah pernah ngalamin, tapi semua orang juga tau kalo jaman udah berbeda. Hargai keputusan anak, dan apapun pilihannya, adalah kewajiban otang tua untuk mensupport perjalanan anaknya dalam menempuh pendidikan nanti.
Okay? See you letta.. :)
No comments:
Post a Comment