Afgan - Ordinary People
Girl I’m in love with you
This ain't the honeymoon
Past the infatuation phase
Right in the thick of love
At times we get sick of love
It seems like we argue everyday
I know I misbehaved
And you made your mistakes
And we both still got room left to grow
And though love sometimes hurts
I still put you first
And we'll make this thing work
But I think we should take it slow
This ain't a movie no
No fairy tale conclusion ya'll
It gets more confusing everyday
Sometimes it's heaven sent
Then we head back to hell again
We kiss and we make up on the way
I hang up you call
We rise and we fall
And we feel like just walking away
As our love advances
We take second chances
Though it's not a fantasy
I Still want you to stay
Take it slow
Maybe we'll live and learn
Maybe we'll crash and burn
Maybe you'll stay, maybe you'll leave,
maybe you'll return
Maybe another fight
Maybe we won't survive
But maybe we'll grow
We never know baby you and I
We're just ordinary people
We don't know which way to go
Cause we're just ordinary people
Maybe we should take it slow
We're just ordinary people
We don't know which way to go
Cause we're just ordinary people
Maybe we should take it slow
This time we'll take it slow
This time we'll take it slow
Ordinary people...Ordinary people...(Nada datar mencoba menjabarkan). Orang biasa. Ya, orang biasa. Aku ingat waktu aku kecil, di buku organizer ku yang dibilangnya ‘orgi’, atau sekarang bilangnya ‘binder’, ada kertas-kertas lucu dengan gambar anak perempuan, berwarna-warni, dan banyak tulisan yang menyerukan “Extra ordinary!”. Atau headline majalah-majalah cewek yang rubrik psikologisnya berjudul "Be Extraordinary!”.
Jadi mana hakikat yang sesungguhnya? Kita hanya biasa? Atau perlukah menjadi luar biasa? Luar biasa seperti apa? Kita melihat pesulap jalanan yang bisa memasukkan api ke dalam mulutnya lalu dikeluarkan lagi dan kita berseru; “Wah, luar biasa!”. Bukaaan...Bukan seperti itu. (Kurasa). Luar biasa...Adalah luar biasa!!! (Can you feel the emotions?). Aku yakin kamu nggak membutuhkan apa itu definisi biasa dan luar biasa dari Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Biasa, luar biasa, atau tidak biasa? Positif atau negatif? Jelas positif! Mana yang lebih kau suka? Kadang ada yang bilang, ‘Aku mau menjadi biasa saja. Menjalani semua hidupku dengan lancar-seperti yang bagaimana sudah Tuhan gariskan di jalan hidupku.’ Well, kamu mau menjadi sepertiSpongeBob Ball Pants, si Tuan Normal. Hal-hal normal itu. Hal-hal biasa itu. Itu monoton. Apa kamu mau hidupmu menjadi berwarna abu-abu seperti orang-orang di kota Swallow Falls pada film ‘Cloudy With a Chance of Meatballs’?! Tentu tidak.
Lihat semua orang. Semua punya cerita hidupnya sendiri. Jalan hidup yang berbeda-beda. Ragam masalah dan rezekinya, semua berbeda dan tak ada yang sama. Jadi jawaban dari pertanyaan diatas adalah...Tetteret tereett...KITA TIDAK BIASA. Lantas kenapa harus dibuat biasa? Jika kalian tidak mengerti penjelasanku, cukup pegang akat-kata ini, we are extraordinary! Everybody is extraordinary!!! Yeah...
Hey man...We shouldn’t take it slow...
We don’t know which way to go. TAPI, ibarat mobil, hidup ini kita yang kemudikan. Kita yang atur kemana tujuannya. Jika kita benar. Berkendara secara aman, mematuhi rambu lalu lintas, menghormati dan menghargai pengguna jalan lain, dan rajin merawat mobil kita, kita pasti akan sampai di tempat tujuan kita dengan selamat. Pasti itu. Pegang kata-kataku.
Oke, selesai dengan kata biasa. Dengan kata tidak biasa. Lalu, luar biasa. Apa kamu ingin menjadi luar biasa? 9 dari 10 orang menjawab; “Ingin!”. Bagaimana untuk bisa menjadi luar biasa? Nah, aku akan menjawab nanti dengan jawaban yang pasti kamu bisa terka. Tapi, begini proses menjawabnya. Coba jabarkan, apa itu definisi luar biasa menurutmu? Karena definisi dan penerapan kata luar biasa bagi setiap orang pasti berbeda-beda. Coba beritau aku. (Aku sudah bilang kan tadi, tidak perlu KBBI.) Apa yang menurut orang luar biasa, belum tentu untuk orang lain juga. Seperti; “Wih, komik Conan nomor 56 sudah keluar dan dijual dengan setengah harga! Luar biasa!” Iya untuk penggemar komik. Tapi untuk seorang yang tidak suka komik, hal seperti itu sama sekali tidak luar biasa. Atau, kamu mendapat peringkat 4 di kelas, temanmu yang peringkat 23 menganggap prestasimu luar biasa, namun tidak bagimu. Karena bagimu, yang luar biasa itu adalah jika kamu mendapat peringkat 1.
Aku berani bertaruh, apa yang sekarang-atau nanti kau jabarkan sebagai hal yang luar biasa menurutmu, adalah yang ingin kau capai. (Kalau tidak, lalu kenapa jawabanmu adalah itu?).
Sekarang, untuk menjadi luar biasa, jadilah dirimu sendiri. Nah, jawaban yang standar bukan. Pasti sudah ribuan kali kau mendengar hal seperti itu.Be yourself. Jadilah dirimu sendiri. Selami pikiranmu. Dekatkan dengan hatimu. Lihat, dengar, dan rasakan baik-baik. Apa yang kamu sendiri katakan, tentang siapa dirimu, dan mau jadi apa kamu. Dan kamu sekarang, apakah sudah sejalan dengan siapa kamu dan mau jadi apa kamu itu? 6 dari 10 orang menjawab; “Tidak.”. Lantas, apa jawabanmu.
Aku tahu, kadang keadaan tidak mengijinkanmu mengikuti kata hatimu. Namun kata sesungguhnya bukanlah tidak, namun belum. Nah, sudah sering juga kan dengar seperti ini.
Ingat definisi luar biasa menurutmu-itu dengan baik. Lalu lihatlah, jika memang itu jawabanmu dan itu kamu. Beberapa hari dari sekarang, kamu akan maju selangkah. Good luck.
Maybe we won’t survive.
But maybe we’ll grow.
No comments:
Post a Comment